Ingin berkebun, tetapi lahan di sekitar rumah terbatas? Ini kerap ditemukan di kawasan perkotaan. Untuk menyiasatinya, terapkan sistem urban farming yang tepat. Jika sebelumnya, hidroponik telah banyak dipakai, kita bisa mencoba berkebun dengan metode aeroponik.

 

Aeroponik adalah suatu metode untuk menanam tanaman tanpa memakai media tanam tanah. Menarik bukan? Dalam aeroponik, cairan nutrisi tanaman disemprotkan langsung pada akar tanaman dalam bentuk kabut atau uap air. Akar tanaman pun akan langsung menyerap nutrisi dari uap yang disemprotkan. Contoh sayuran yang bisa ditanam dengan metode aeroponik, bayam dan kangkung.

 

Ada beberapa keunggulan aeroponik. Pertama, aeroponik lebih efisien karena akar tanaman menyerap nutrisi langsung dari uap air yang disemprotkan. Unsur oksigen dan karbon dioksida pun bisa dimanfaatkan lebih maksimal oleh tanaman.

 

Kedua, efisien karena tidak menggunakan media tanah. Kualitas tanaman cenderung lebih baik dan tidak mudah terkena penyakit tanaman dari media tanam tanah. Sayuran aeroponik juga cenderung lebih higienis dan minim risiko penyakit tanaman. Jika digarap dengan serius dan telaten, produktivitas tanaman dengan  metode aeroponik bisa lebih tinggi.

 

Ingin membuat aeroponik? Ini salah satu triknya. Bahan-bahan yang diperlukan, antara lain pipa PVC, rockwool (media tanam pengganti tanah), pompa air, nozzle sprinkle (untuk menyemprot uap air dan nutrisi tanaman), styrofoam (atau bisa diganti gelas plastik), cairan nutrisi tanaman, dan bibit tanaman yang akan ditanam. 

Siapkan pipa PVC berukuran 4 inci dan 2 inci. Buatlah lubang pada pipa 4 inci dan fungsikan sebagai fondasi utama instalasi aeroponik. Masukkan pipa ukuran 2 inci. Susunlah pipa dalam bentuk vertikal atau meninggi ke atas. 

Untuk aliran nutrisi, siapkan pipa ukuran ¾ inci atau sesuaikan ukuran nozzle sprinkle. Lubangi pipa ini dan berikan jarak antarlubang. Sambungkan ke cairan nutrisi tanaman dan masukkan dalam pipa utama. 

Tebar benih tanaman pada rockwool. Letakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari dan tunggu sampai muncul tunasnya. Jika benih telah tumbuh menjadi bibit, pindahkan ke styrofoam atau gelas plastik dengan posisi akar di bawah. Selanjutnya, letakkan benih tanaman dalam pipa yang telah dirakit. Aktifkan penyemprotan uap air dan percikan air dengan pompa.

 

Agar lebih mudah, kita juga bisa melihat tutorialnya secara daring. Kita juga bisa merakit perangkat aeroponik secara bertahap saat pertama kali mencoba. Lahan terbatas bukan halangan untuk berkebun jika ada aeroponik. Selain ringkas atau tidak membutuhkan banyak area, perawatan dengan metode ini dianggap efisien karena hemat air dan pupuk.

 

Selain itu, aktivitas berkebun banyak manfaatnya untuk kesehatan. Saat berkebun, tubuh bergerak lebih aktif dan terjadi pembakaran kalori. Lakukan aktivitas berkebun secara rutin untuk hasil lebih maksimal.

 

Berkebun juga bisa mendukung kesehatan mental. Aktivitas berkebun bisa membantu melepaskan stres, membuat perasaan lebih nyaman, tubuh menjadi lebih rileks, dan memunculkan perasaan lebih bahagia.