Kebiasaan bersyukur bukan cuma baik untuk mental health kita, tetapi juga baik untuk menahan kebiasaan konsumtif. Saat kita mensyukuri hal-hal yang kita miliki dibandingkan fokus pada hal yang gak dimiliki, kita akan lebih merasa tercukupi dan cenderung gak akan menginginkan hal yang hanya mengisi kepuasaan sesaat. Untuk menumbuhkan kebiasaan bersyukur, coba deh tuliskan 10 hal yang membuat kita merasakan bahagia memilikinya. Misalnya saja terkait keluarga, kesehatan, peluang, pengalaman, sampai benda-benda yang sudah kita miliki saat ini. Dengan menyadari hal-hal yang kita syukuri, kita pun akan merasa lebih ‘kaya’, dan berhenti beli barang baru yang tidak perlu.
Perilaku konsumtif yang terus dibiarkan bisa membuat boros dan mengganggu kesehatan finansial. Untuk itu, diperlukan upaya untuk menahan diri agar tidak sering beli barang baru tanpa pertimbangan lebih matang. Ada 5 cara yang bisa dilakukan untuk lebih bijak dalam membeli barang baru dan hidup lebih hemat.
Ketika membeli barang baru ada perasaan puas dan senang yang muncul saat memilikinya, bukan? Sayangnya lambat laun hal yang membuat mood meningkat ini akan hilang dikarenakan perasaan sudah terbiasa. Kemudian, kita pun mulai tertarik menggantikannya dengan barang baru lainnya dan merasakan lagi kepuasan memilikinya. Siklus ini dari sisi psikologi dinamakan sebagai hedonic treadmill.
Hedonic treadmill adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kecenderungan rasa bahagia kita yang hanya sementara setelah melewati suatu peristiwa, dan kemudian kembali ke titik set point atau sedia kala. Kalau terus dibiarkan, kebiasaan konsumtif ini bisa mengganggu kesehatan finansial, lho. Untuk itu, kita perlu membangun habit baru supaya kita punya pertimbangan lebih matang saat akan membeli barang baru yang sebenarnya tidak diperlukan. Berikut ke-5 cara yang bisa dicoba.
Menumbuhkan kebiasaan bersyukur
Menghindari godaan
Sebegitu besarnya niat kita untuk menahan godaan berbelanja, tetap saja sulit dijalankan jika kita berada di sekitar hal-hal yang menggoda kita. Misalnya saja, cara hemat jika memiliki ketertarikan dengan gadget baru, jangan pergi ke toko elektronik atau brand yang disukai. Selain itu, godaan berbelanja bukan hanya offline, tapi juga bisa online. Hindari membuka aplikasi e-commerce jika memang gak diperlukan. Sekedar iseng buka-buka aplikasi malah membuat kita gak tahan godaan untuk berbelanja, lho.
Menahan impulse buying
Terkadang meski sudah menuliskan daftar belanjaan yang ingin dibeli, impulse buying bisa saja muncul. Nah, jika saat berbelanja merasakan dorongan untuk membeli barang baru yang sebenarnya gak perlu, kita bisa mencoba menunggunya sekitar 1-2 hari. Biasanya ketika kita memikirkan dengan cermat apakah memang membutuhkannya atau tidak, keinginan untuk memilikinya akan berkurang bahkan sirna. Disela-sela waktu tersebut, kita bisa coba menyibukkan diri dengan kegiatan lain yang mengalihkan hasrat untuk berbelanja.
Menyusun budget dan melacak pengeluaran
Buatlah budget bulanan untuk melacak uang masuk dan keluar. Targetkan berapa persen dari pendapatan kita yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk barang yang penting untuk dibeli. Self reward dengan menghadiahkan diri kita sesuatu memang penting. Akan tetapi, pastikan tidak melakukannya terlalu sering, ya. Kalau memang menginginkan benda baru, tapi ternyata budgetnya melebihi pengeluaran bulanan, maka dengan terpaksa jangan melakukan pembelian.
Mengingat apa yang benar-benar penting
Dalam financial goals ada yang dinamakan short-term goals dan long-term goals. Banyak orang yang mengingat tujuan jangka pendek finansial yang ingin dicapai, tapi lupa dengan tujuan jangka panjangnya. Padahal penting untuk mencari tahu apa sih long term financial goals kita? Apakah ingin hidup sejahtera dengan kesehatan finansial terjamin di hari tua? Atau mungkin mencapai financial freedom? Dengan menyadari hal-hal yang benar-benar penting untuk kita, maka keputusan yang lebih bijak dalam membeli barang baru cenderung dapat dilakukan.
Memang tidak mudah untuk menghentikan kebiasaan konsumtif dan berhenti beli barang baru hanya dalam waktu singkat. Diperlukan proses sehingga bisa menjadi kebiasaan. Lama kelamaan, kita akan menyadari kalau menahan diri berbelanja barang baru menjadi salah satu cara hemat, dan membuat rumah tidak dipenuhi dengan berbagai macam barang.
Bagikan